sehatalami.co.id – Dunia olahraga kembali dikejutkan oleh kabar duka. Seorang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti lomba lari maraton di Singapura. Korban diketahui kolaps setelah menempuh jarak 19 kilometer dan tidak tertolong meski sempat mendapat penanganan medis cepat di lokasi kejadian.
Kejadian Tragis Saat Lomba Berlangsung
Peristiwa ini terjadi dalam ajang lomba lari maraton yang melibatkan ribuan pelari dari berbagai negara. Korban, seorang pria berusia sekitar 40 tahun, sebelumnya terlihat dalam kondisi sehat dan bugar ketika start dimulai. Namun, saat mendekati titik 19 kilometer, ia tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri.
Petugas medis yang bertugas segera memberikan bantuan darurat dan melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Pihak penyelenggara telah mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan duka mendalam.
Diduga Alami Serangan Jantung Mendadak
Menurut hasil awal investigasi medis, pria tersebut kemungkinan besar mengalami henti jantung mendadak, kondisi yang umum terjadi pada orang yang mengalami stres fisik berlebihan saat berolahraga berat. Serangan jantung mendadak kerap tidak menunjukkan gejala sebelumnya, sehingga sering kali tidak terdeteksi.
Dokter menyatakan bahwa intensitas lari maraton memerlukan kondisi tubuh yang benar-benar prima. Orang yang memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, atau kelainan jantung bawaan sangat berisiko mengalami komplikasi saat berlari jauh dalam waktu lama.
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Ikut Lomba
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti ajang olahraga ekstrem seperti maraton. Banyak orang, terutama pemula, merasa cukup dengan latihan fisik ringan dan mengabaikan tanda-tanda tubuh yang kelelahan.
Beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sebelum ikut lomba antara lain:
- Pemeriksaan jantung lengkap (EKG, treadmill test)
- Menjaga pola makan dan tidur sehat
- Melatih stamina secara bertahap
- Mengenali batas kemampuan diri
- Konsultasi dengan dokter olahraga
Tindakan dari KBRI dan Pemerintah Indonesia
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah memberikan konfirmasi atas kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Pihak KBRI juga memfasilitasi pemulangan jenazah ke Indonesia, serta membantu administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan.
Kementerian Luar Negeri turut memberi pernyataan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban serta mendorong peningkatan perlindungan terhadap WNI dalam berbagai aktivitas internasional.
Evaluasi Penyelenggaraan Acara Olahraga
Pihak penyelenggara lomba di Singapura berjanji akan mengevaluasi aspek keselamatan dalam acara mereka, termasuk kesiapan tim medis, penyediaan air minum, serta prosedur kesehatan bagi peserta.
Tragedi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan sebelum berpartisipasi dalam olahraga ekstrem. Selain itu, penyelenggara diharapkan membuat peraturan yang lebih ketat soal kelayakan kesehatan peserta, demi menghindari insiden serupa di masa depan.