sehatalami.co.id – Eric Schmidt, mantan CEO Google, mengumumkan rencana ambisius yang mengejutkan dunia teknologi: membangun pusat data (data center) di luar angkasa. Proyek ini digagas bersama perusahaan teknologi yang fokus pada komunikasi satelit dan orbit rendah Bumi (LEO), dengan tujuan menciptakan sistem penyimpanan data masa depan yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Visi Masa Depan Data Digital
Schmidt melihat bahwa permintaan akan kapasitas penyimpanan data terus melonjak seiring perkembangan teknologi digital, internet of things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI). Sementara itu, pusat data di darat menghadapi tantangan keterbatasan lahan, kebutuhan energi besar, serta risiko dari bencana alam dan konflik geopolitik. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah memindahkan penyimpanan data ke orbit rendah Bumi.
Pusat data di luar angkasa dinilai lebih hemat energi karena bisa memanfaatkan suhu rendah alami dan sumber daya energi matahari. Selain itu, dengan menempatkan data center dekat dengan sistem satelit, maka transfer data global bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
Keuntungan yang Ditawarkan
Pusat data orbit rendah memiliki beberapa potensi manfaat besar, antara lain:
- Efisiensi Energi
Tidak perlu sistem pendingin besar seperti di Bumi karena suhu antariksa yang dingin sudah cukup membantu menstabilkan suhu server. - Akses Global
Lokasi di orbit memungkinkan cakupan sinyal dan data yang lebih luas dan cepat, bahkan untuk daerah terpencil yang belum memiliki infrastruktur jaringan. - Keamanan Data
Data yang disimpan di luar angkasa relatif lebih aman dari kerusakan fisik akibat bencana atau serangan siber yang biasa terjadi pada pusat data konvensional.
Tantangan dan Teknologi Pendukung
Meski menjanjikan, proyek ini menghadapi tantangan besar, seperti:
- Biaya Peluncuran
Mengirim perangkat keras ke luar angkasa masih sangat mahal dan memerlukan kerja sama dengan perusahaan peluncuran seperti SpaceX atau Blue Origin. - Teknologi Tahan Radiasi
Perangkat yang dikirim harus dirancang agar tahan terhadap radiasi kosmik dan dapat bekerja tanpa pemeliharaan manusia dalam waktu lama. - Kestabilan Operasional
Pusat data harus tetap stabil dan dapat berfungsi secara otomatis dalam kondisi ekstrem selama bertahun-tahun.
Potensi untuk Revolusi Industri Teknologi
Jika proyek ini berhasil, maka pusat data luar angkasa dapat merevolusi cara dunia menyimpan, memproses, dan mengakses informasi. Model bisnis layanan cloud akan mengalami transformasi dari yang berbasis regional menjadi global bahkan antariksa. Proyek ini juga membuka peluang besar bagi jaringan internet global yang lebih merata dan efisien.
Selain itu, rencana ini memperlihatkan bahwa eksplorasi luar angkasa tidak hanya terbatas pada misi ilmiah atau kolonisasi, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan infrastruktur digital masa depan.
Kesimpulan
Langkah besar Eric Schmidt ini memperlihatkan betapa cepatnya visi teknologi berkembang. Dari sekadar pusat data bawah tanah kini menuju pusat data di orbit. Meski banyak tantangan menanti, proyek ini menandai babak baru dalam evolusi infrastruktur digital dunia. Jika berhasil, kita akan memasuki era baru penyimpanan dan pemrosesan data yang tak lagi terikat oleh batasan bumi.