Banyuwangi Kurangi Event Tahunan Jadi 42 Kegiatan

Traveling16 views

sehatalami.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil kebijakan penting dengan mengurangi jumlah event tahunan dari 100 menjadi 42 kegiatan saja. Langkah ini dilakukan untuk efisiensi anggaran sekaligus meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara yang berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan perekonomian daerah.

Fokus pada Event Berkualitas

Selama ini Banyuwangi dikenal sebagai “kota festival” dengan berbagai kegiatan yang digelar sepanjang tahun. Namun, banyaknya event membuat alokasi anggaran tersebar dan dampak promosi kurang maksimal. Dengan pengurangan jumlah event, pemerintah dapat memfokuskan sumber daya pada acara yang memiliki nilai strategis dan daya tarik kuat bagi wisatawan.

Dampak Ekonomi yang Lebih Optimal

Meski jumlah event berkurang, pemerintah yakin dampak ekonomi terhadap masyarakat tetap maksimal. Event-event yang dipilih melibatkan pelaku usaha lokal dan komunitas, sehingga manfaat ekonomi bisa tersebar secara merata. Program ini juga diharapkan mendukung pengembangan UMKM dan budaya lokal.

Penyesuaian dengan Kebijakan Nasional

Langkah ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk efisiensi belanja daerah. Banyuwangi menyesuaikan strategi pariwisatanya agar tetap kompetitif dan berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas dan efektivitas anggaran.

Event Unggulan Tetap Diprioritaskan

Event besar seperti Festival Gandrung Sewu, Jazz Gunung Ijen, dan Banyuwangi Ethno Carnival tetap menjadi fokus utama. Dengan dukungan anggaran yang lebih besar, acara ini akan lebih profesional dan mampu menarik lebih banyak wisatawan.

Sinergi dengan Swasta dan Digitalisasi Promosi

Untuk menunjang efisiensi, Banyuwangi juga menggandeng sektor swasta dan memaksimalkan promosi digital. Kolaborasi ini membantu mengurangi beban anggaran sekaligus memperluas jangkauan pemasaran acara.

Kesimpulan

Pengurangan jumlah event di Banyuwangi merupakan langkah strategis untuk menyeimbangkan efisiensi anggaran dan peningkatan kualitas pariwisata. Dengan pendekatan baru ini, Banyuwangi optimis tetap menjadi destinasi favorit yang memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.